Sedih rasanya saat membaca berita bahwa kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sedang “diuji” oleh bangsa lain. Geram dan marah rasanya saat pesawat tempur dan kapal perang asing masuk ke wilayah Indonesia tanpa izin, seolah-olah mereka berkata, “Mana yang namanya NKRI?”. Aku tidak habis pikir untuk apa pihak asing itu sengaja menerobos masuk dan melanggar batas negara Indonesia. Apakah hanya untuk sekedar jalan-jalan menikmati keindahan alam Indonesia, karena merasa jenuh atau bahkan tidak puas dengan keadaan negaranya sendiri? Aku rasa bukan ini jawabannya.
Cobalah baca ulasan berikut. Aku merasa betapa rendahnya negaraku : Indonesia di mata asing, sehingga mereka berani mencoba mengusik kedamaian yang ada di dalamnya. Negara tetangga pun yang notabene-nya “persis” bersebalahan dengan negara kita tidak mau kalah. Entah apa yang dipikirkan Malaysia ini sehingga berani memerintahkan kapal perangnya untuk masuk dan “jalan-jalan” masuk ke wilayah Indonesia tanpa izin. Ataukah kapal perang tersebut bergerak sendiri tanpa komando dari pusat? Ah sepertinya tidak. Kapal perang itu sepertinya sengaja diperintahkan untuk mencari tahu apakah NKRI benar-benar ada.
Lagi, Kapal Perang Malaysia Memprovokasi
Tentara Laut Diraja Malaysia kembali memprovokasi TNI Angkatan Laut lewat KD Baung-3509 yang memasuki wilayah kedaulatan Indonesia di perairan Ambalat, Kalimantan Timur, Sabtu (30/5) pagi. Pada pukul 06.00 Wita, KD Baung berkecepatan 11 knot diketahui masuk sejauh 7,3 mil laut ke wilayah NKRI di tenggara mercusuar Karang Unarang, perairan Ambalat. Demikian kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letnan Kolonel Laut (KH) Tony Saiful dari Kota Surabaya, Jawa Timur.
Keberadaan kapal serang cepat itu, menurut Tony, berhasil dideteksi oleh KRI Untung Surapati-872 yang sedang berpatroli bersama enam KRI lainnya di Ambalat. Untung Surapati mencoba berkomunikasi dengan Baung, tetapi gagal sebab kapal perang Negeri Jiran itu mematikan radio komunikasinya. “Selain masuk ke wilayah Indonesia, Malaysia melanggar aturan pelayaran internasional karena mematikan radio komunikasinya,” katanya. Akibatnya, lanjut Tony, KRI Untung Surapati berupaya mengusir KD Baung dari wilayah NKRI dibantu dua KRI lainnya. “Pada pukul 07.12 Wita, KD Baung berhasil diusir keluar dari wilayah Indonesia,” katanya.
Tony menyatakan, KD Baung berani memasuki wilayah Indonesia mungkin didukung satu helikopter yang diketahui terbang di perbatasan. “Kami belum berhasil mengetahui jenis helikopter itu,” katanya. Sebanyak 7 KRI milik TNI Angkatan Laut masih berpatroli di Ambalat untuk mengantisipasi kembalinya aksi provokasi oleh Malaysia. Karena kapal-kapal Malaysia masih saja berani masuk ke wilayah Indonesia, 3 KRI kini berpatroli amat dekat dari perbatasan antarnegara.
from : nasional.kompas.com
Kalau merunut pendapat salah satu tokoh militer kita : Prabowo, yang sangat ditakuti pihak asing sepertinya, memang benar adanya bahwa Indonesia diremahkan oleh bangsa lain karena kemiskinannya. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi memang kenyataannya seperti itu. Pendanaan untuk militer negeri ini sangatlah minim, karena memang tidak ada anggaran lebih yang bisa dialokasikan untuk itu. Bagaimana mau mengalokasikan dana lebih, kalau untuk membayar hutang negara saja masih mengalami kesulitan?
Coba Anda baca juga tulisan berikut mengenai pendapat Pak Prabowo tadi. Sepertinya belum ada sanggahan mengenai betapa miskinnya negara Indonesia kita ini, karena memang benar adanya.
Prabowo : Indonesia Diremehkan karena Miskin
Calon wakil presiden Prabowo Subianto menilai sengketa kawasan perbatasan di Ambalat dengan Malaysia salah satunya terjadi lantaran kekuatan armada perang TNI tidak lagi ditakuti lantaran minimnya alokasi anggaran pertahanan yang mampu diberikan pemerintah. Minimnya alokasi anggaran berdampak kemudian pada kemampuan TNI menyediakan dan memelihara peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) mereka. Padahal, upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo, Senin (1/6), seusai hadir dalam acara peringatan delapan windu hari lahir Pancasila di Hing Puri Fatmawati , yang juga kediaman putra bungsu Proklamator RI Ir Sukarno, Guruh Sukarno Putra. “Saya minta kearifan dari para pemimpin kedua belah pihak, terutama Malaysia. Namun tetap persoalan kedaulatan dan keutuhan NKRI seharusnya menjadi harga mati. Saya berharap untuk masalah ini akan ada penyelesaian yang sebaik mungkin,” ujar Prabowo.
Lebih lanjut Prabowo mengingatkan, Indonesia memang sering dilecehkan oleh negara-negara lain, terutama sejumlah negara tetangga, lantaran posisi Indonesia yang secara ekonomi masuk dalam kategori lemah. Hal itu berdampak kemudian pada kemampuan pertahanannya. Menurut Prabowo, ada hubungan yang sangat erat antara sektor ekonomi dan pertahanan. Jika perekonomian suatu negara kuat maka pertahanannya pun dipastikan juga berada dalam kondisi kuat lantaran negara itu mampu mengadakan teknologi persenjataan yang dibutuhkan. “Dengan begitu sangat urgent bagi Indonesia kembali memperkuat perekonomiannya. Sekarang ini ada banyak kekayaan kita yang tidak lagi kita kuasai. Akibatnya, banyak negara meremehkan karena Indonesia dianggap miskin dan tidak punya apa-apa. Tambah lagi kemarin banyak pesawat TNI kecelakaan,” ujar Prabowo.
from : nasional.kompas.com
Namun sepertinya bukan karena miskin semata sehingga kita, Indonesia, diremehkan negara asing, dan bahkan negara tetangganya sendiri. Masih ada faktor lain menurutku, yang tidak bisa aku mengerti saat ini, karena aku masih sangat awam untuk urusan bilateral dan multirateral negaraku sendiri. Mungkin salah satu solusi yang cukup jitu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa NKRI itu “ada”, yaitu dengan membina dan memperkuat angkatan perang yang ada, khususnya untuk angkatan laut. Betapa tidak, NKRI kita ini yang mendapat sebutan negara maritim dimana lebih dari setengah wilayahnya adalah laut, tidak mendapatkan proporsi yang jauh lebih besar untuk angkatan lautnya.
Aku yakin dengan angkatan militer yang kuat, maka Indonesia akan benar-benar mampu melindungi keutuhan negaranya sendiri, sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia akan tetap bisa menunjukkan eksistensinya di mata dunia dan disegani oleh bangsa lain. Negara-negara lain pun tidak akan berani untuk “mengusik” kalau angkatan bersenjata kita kuat. Untuk itu, coba Anda baca juga ulasan mengenai wacana untuk meningkatkan kekuatan angkatan perang negara Indonesia kita ini.
PERAIRAN Ambalat kembali bergolak. Kapal perang Malaysia berkali-kali menerobos blok laut seluas 15.235 kilometer persegi di Kalimantan Timur itu. Dalam catatan TNI, sejak Januari 2009, sedikitnya sembilan kali Malaysia menerobos wilayah Indonesia. Manuver kapal perang Malaysia dalam minggu-minggu terakhir ini tentu saja ingin menguji kesabaran Indonesia. Sebab, bukan hanya kali ini negeri jiran itu bertingkah. Hampir saban tahun mesin perang Malaysia dengan sengaja mempertontonkan kepongahannya di Ambalat. Tentara Nasional Indonesia tentu saja tidak berpangku tangan. TNI Angkatan Laut mengerahkan tujuh kapal bersenjata lengkap untuk berpatroli di perairan antara Sulawesi dan Kalimantan itu. TNI Angkatan Udara tidak kalah siaga. Dua unit pesawat Boeing 737 dan satu unit Sukhoi 27/30 disiagakan di Makassar. Mengapa Malaysia tergoda menguji kesabaran Indonesia? Pertama, kemenangan Malaysia atas sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan di Mahkamah Internasional pada 2002 telah melipatgandakan nafsu ekspansinya.
Pamer kekuatan Malaysia di Ambalat juga harus dibaca sebagai bagian dari nafsu ekspansi tersebut. Tinggal menunggu waktu yang tepat saja negeri itu mencaplok Ambalat. Kedua, Malaysia melalui informasi intelijennya sudah mengetahui persis kekuatan mesin perang Indonesia. Karena itulah, dengan sangat atraktif, kapal dan pesawat perang Malaysia melakukan manuver di depan hidung mesin perang Indonesia yang sudah kekurangan tenaga. Kelakuan Malaysia di Ambalat itu sudah menyentuh sendi-sendi kedaulatan negara. Oleh karena itu, harus dilawan. Negara yang ingin damai adalah negara yang siap perang. Akan tetapi, kredo itu selama ini kita rajut di atas mimpi. Harus jujur diakui, tidak ada kemauan politik untuk membangun angkatan perang yang kuat. Hal itu tampak pada kecilnya anggaran. Melalui forum ini, kembali kita garis bawahi kecilnya anggaran itu. Dalam APBN 2008, anggaran pertahanan hanya Rp36 triliun. Bahkan, untuk 2009, anggaran pertahanan menurun menjadi hanya Rp33,6 triliun. Sangat jauh jika dibandingkan dengan anggaran yang diajukan TNI, yakni Rp127 triliun. Itu berarti, anggaran untuk TNI selama ini kurang dari 1% produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut amat sangat kurang untuk menciptakan kekuatan angkatan bersenjata minimal sekalipun. Untuk mencapai kekuatan utama diperlukan anggaran 5% dari PDB.
Lebih tragis lagi, anggaran TNI yang kurang dari 1% PDB itu lebih banyak diserap untuk belanja pegawai dan kesejahteraan prajurit. Alat utama sistem persenjataan sendiri hanya menikmati sisa dari pos-pos anggaran tersebut. Terbatasnya anggaran itu membuat negara ini membangun profesionalitas militer hanya bermodalkan semangat lewat aba-aba baris-berbaris, bukan dengan latihan berperang. Jangankan membeli sistem persenjataan baru, memelihara alat perang yang ada saja sudah ngos-ngosan. Tanggung jawab atas kelemahan sistem persenjataan itu harus diletakkan di atas pundak pemerintah dan DPR yang memiliki hak konstitusional untuk membagi-bagi kue anggaran. Kini, kita sebagai rakyat, ingin mendengarkan janji kampanye para calon pemimpin bangsa ini. Apakah para calon presiden dan calon wakil presiden mempunyai program yang konkret untuk membangun militer yang kuat? Militer yang kuat tentu saja tidak sama maknanya dengan militerisme yang telah kita gusur melalui reformasi.
from : mediaindonesia.com
Apakah keutuhan NKRI akan tetap berjaya sampai aku menghembuskan nafas terakhirku di negeri ini? Semoga, karena aku ingin sekali bercerita kepada anak-cucuku kelak dan dengan bangga menunjukkan bahwa negaraku : Indonesia adalah negara yang kuat dan disegani olah negara-negara lain, dengan Pancasila sebagai ideologi negaranya yang pantang untuk dipatahkan. Akankah semua ini hanya sebuah mimpi? Ah, sepertinya bukan.
Bagaimana, apakah jiwa Anda mulai “tergugah” dan rasa nasionalisme Anda mulai terusik? Karena itulah tujuanku menulis semua ini, dan harapannya agar Anda mau sedikit peduli memikirkan masalah nasional ini. Mari kita bersama, kita lindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia!!
Ada lagu band Indie yang pas nih mas: http://www.youtube.com/watch?v=XXcmhOZR-IM
BTW: Dengan sikap antar pemerintah yg lagi panas, jangan sampai sesama warga dua negara juga ikut2an panas.
Disini dan disana sama aja, ada yg baik ada yg jahat, ada yg care ada yg cuek.
” admin :
wah, bandwitchku kecil je, mas.
duh, berarti aku termasuk salah satu orang yang ikut emosi yah?
atau yang care? 😀
kalo sebabnya kemiskinan…
maka jadilah kaya dulu….
gitu bos?
” admin :
emang dulu kita kaya apa, om?
kita miskin banget yah?
bahkan lebih miskin dari sekarang yah? 😀
Menarik sekali untuk didiskusikan bro,,,
tapi sayang internet lagi kacau, tidak bisa OL, ini make jaringan lawas dengan segudang keterbatasan, tau komen ini terkirim ato ga…
yang jelas jika kita melihat secara lebih komprehensif, betapa semuanya very very complicated…
” admin :
iya, memang sangat menarik dan menggelitik rasa nasionalisme kan? 😀
terkirim kok, lah ini buktinya. kau benar sekali bro bahwa masalah ini sangat sangat complicated.
*) kok kaya masalah cinta aja yah, complicated? 😛
sampeyan susah merubah negara ini? mulailah dari merubah diri sendiri. memang sedih liat negeri kita diremehkan, lebih sedih lagi karena banyak yang sibuk nyalahin orang lain daripada ngliat diri sendiri.
” admin :
siap, boss!! B-)
Indonesia tidak bergeming kepada Malaysia karena barangkali kita memang takut pada mereka 🙂
Sudah berapa kali Malaysia merongrong kedaulatan tapi sepertinya kita cuma berani main diplomasi dan diplomasi saja. Sekali waktu, bakalan bagus kalau kita main gertak yang lebih keras supaya mereka memandang kita dan kita dipandang dunia. NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.. sampai kiamat!
” admin :
iya mas, mungkin bisa dikatakan seperti itu. semoga janji Menlu Malaysia semalam dalam wawancara langsung di TVONE yang akan “membicarakan” masalah ini dalam rapat mereka bukan hisapan jempol belaka.
aku juga setuju tuh, seringkali kekerasan memang perlu.
yeah, aku suka kalimatmu mas :
Klau Soekarno malayasia segan takut, kalau sekarang Malaysia tahu pemimpin kita mental kropok udang? manntaap!
hadoh! panjang banget, komplit banget. salut,bisa sabar menulis seperti itu. Btw..kalo mendadak muncul wajib militer…anda berani daftar? soalnya, kalo perang diatas kertas kita bakal kalah. Tapi InsyaAllah bisa menang…karena salah satu modal dasar orang Indonesia adalah..BONEK, Bondo nekat, tetap semangat hehehe.
satu lagi mas, jadi inget sabda Rasulullah…salah satu cacat dunia adalah miskin dan hutang… so masuk akal kalau izzah bangsa ini juga tak sempurna ðŸ™
” admin :
weh, berani ga yah? aku belum nikah je mba? 😛
kayaknya walaupun di atas kertas, asal kita ga gegabah, tetap bisa “menang” mba. 😀
semoga Indonesia makin bisa “belajar” dari hari ke hari. amiin.
hidup Indonesia!!
Maju kena mundurpun kena negaraku menjadikan permainan boleh oleh negara lain, karena kualitas dari bangsa yang sangat bodoh dalam segala hal,
“admin:
haduh, jangan pesimis gitu dong mas…