Mari Membentuk Keluarga Yang Cerdas dan Berkualitas

aku2

KELUARGA BERENCANA adalah keluarga yang bertanggung jawab atas kesejagteraannya. Rencanakan keluarga Anda. Ingat, keluarga adalah wahana pertama dan utama untuk meraih kebahagiaan. Selamat Hari Keluarga Nasional.

Pagi ini, tiba-tiba aku mendapatkan sms dari 168 yang berisi tulisan di atas. Aku baru tahu kalau ternyata hari ini adalah Hari Keluarga Nasional. Sungguh baik dan bijak isi sms tersebut menurutku. Di saat angka kemiskinan yang tinggi dan anka kesejahteraan yang rendah, untaian kalimat bercetak tebal di atas merupakan “woro-woro” atau kampanye nyata yang patut didukung. Anda tahu sendiri, “sistem” kelahiran di negeri ini tidaklah terkontrol. Setiap orang seolah-olah berlomba-lomba untuk bereproduksi dan memiliki anak, tanpa memikirkan dan memperhatikan hak-hak anak setelah ia lahir kelak: Sandang, Pangan, Papan, Pendidikan, dan lain sebagainya.Â

Banyak orang yang ternyata juga tidak tahu bagaimana cara mengatur kelahiran anak-anaknya. Dengan semangat yang menggebu-gebu, mereka terkesan tidak peduli bagaimana nasib sang anak setelah lahir. Pendidikan anak dan kesejahteraan keluarga bukan menjadi prioritas utama sepertinya. Sebenarnya hal ini tidak akan menjadi masalah besar seandainya setiap keluarga di negeri ini memiliki pendapatan keluarga yang lebih dari cukup, tetap sayangnya tidaklah demikian, karena angka kemiskinan di negeri ini begitu tinggi. Nah, bagi Anda yang hendak menikah atau sudah menikah, aturlah jarak kelahiran anak Anda. Pikirkan nasib dan pendidikan mereka kelak, jangan hanya memikirkan saat “membuatnya” saja, tetapi keberadaan mereka kelak haruslah menjadi pemikiran utama. Ada beberapa cara mengatur kelahiran seorang anak, salah satunya adalah Program KB (Keluarga Berencana), yang dicanangkan pemerintah melalui lembaga BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). Anda tahu iklan-iklan mengenai Program KB bukan? Isi iklan tersebut intinya adalah mengatakan bahwa keinginan untuk hamil atau tidak merupakan keputusan suami dan istri, tetapi untuk cara yang tepat dan diinginkan dalam program ini merupakan keputusan istri, karena dalam program KB, boleh dikatakan bahwa istrilah yang menjadi “objek”.

Dengan jarak kelahiran yang teratur dan tersusun rapi, niscaya angka kemiskinan di negeri ini akan berkurang sedikit demi sedikit, dan angka kesejahteraan penduduk akan melambung tinggi. Keluarga berkualitas yang diidam-idamkan setiap insan di negeri ini pun bukan lagi menjadi sesuatu yang mustahil. Mungkin ada baiknya jika Anda membaca dan menyimak tulisan di bawah ini.

KB Wujudkan Keluarga Berkualitas

Di Indonesia, tingkat pemahaman tentang penggunaan alat kontrasepsi masih begitu rendah. Hal ini mengakibatkan tingginya laju dan jumlah pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2008, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 227 juta jiwa. Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk adalah sebesar 1,27% per tahun untuk periode 2005-2010. Kondisi ini mendudukkan Indonesia pada peringkat ke-4 dari 11 negara berpenduduk lebih dari 100 juta jiwa di tahun 2009. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang kurang lebih mencapai 3-4 juta/tahun, diproyeksikan pada 2010 mendatang penduduk Indonesia akan mencapai 233,5 juta dan pada 2014 akan mencapai 244,8 juta jiwa. Begitu pesatnya pertumbuhan penduduk menjadi persoalan yang mendesak dituntaskan oleh pemerintah, terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh guna mengendalikan laju pertumbuhan. Demikian dikemukakan Ir. Ambar Rahayu, Direktur Pemandu Kebijakan Program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Senin (29/6), di Gedung Masri Singarimbun, Magister Studi Kebijakan (MSK) UGM.

Untuk mengendalikan kuantitas penduduk yang demikian besar, BKKN menargetkan untuk menurunkan laju pertunbuhan penduduk nasional menjadi sekitar 1,1% per tahun. Selain hal itu, juga menurunkan Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,1 per perempuan usia reproduksi dan Net Reproduction Rate (NRR) sama dengan 1. Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, imbuh Ambar, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pemakaian kontrasepsi. Di samping itu, juga dengan meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi yang terjangkau, bermutu, serta efektif menuju terbentuknya keluarga kecil berkualitas dan memantapkan kembali pelembagaan paradigma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

“Keluarga yang sejahtera dan tertata merupakan investasi bagi masa depan bangsa dan negara. Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu komponen yang berperan secara signifikan untuk mewujudkan hal ini,” jelasnya dalam seminar “Menatap Masa Depan Keluarga Indonesia”. Sementara itu, Tri Kirana Muslidatun, S.Psi., istri Wakil Walikota Yogyakarta, yang juga penggiat program KB menyampaikan keikutsertaan laki-laki dalam program KB di kota Yogyakarta masih rendah. Padahal, program KB tidak hanya menjadi tanggung jawab wanita, tetapi juga laki-laki. Untuk itu, masih dibutuhkan upaya-upaya guna meningkatkan partisipasi laki-laki untuk menjadi akseptor KB. “Keberhasilan program KB merupakan tanggung jawab bersama untuk kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga serta mewujudkan keluarga yang berkualitas,” katanya.

from: ugm.ac.id

Mungkin sudah cukup kemiskinan di negeri ini. Kata kemiskinan dan pendidikan haruslah menjadi tanggung jawab bersama. Korelasinya begitu nyata, saat pendidikan di negeri ini tidak menjadi prioritas utama, maka kemiskinan akan menjadi prioritas utama yang harus dihadapi bangsa ini. Pendidikan yang baik berawal dari keluarga yang bahagia dan sejahtera, dan keluarga yang sejahtera pastinya memiliki pendapatan keluarga yang cukup dan tanggungan yang cukup pula. Anda tahu, bahwa dengan program KB ini kesehatan ibu dan calon bayi akan sedikit terjamin. Hal-hal “berbau” kesehatan akan Anda dapatkan saat ber-KB dan tanggung jawab dokter kepercayaan Anda untuk memberikan informasi yang cukup kepada Anda dan keluarga Anda. Jadi, hal-hal yang berkaitan dan seks dan reproduksi seharusnya tidak lagi menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan karena berkaitan langsung dengan kesehatan dan kesejahteraan yang bersifat nasional.

Coba simak dan baca juga ulasan berikut.

Mendorong Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak melalui KB

Program Keluarga Berencana (KB) kini mencakup isu yang lebih luas. Program ini tidak hanya identik dengan pemakaian kontrasepsi dan bertujuan untuk mengurangi angka kelahiran. Sebagai program nasional, ia lebih terkait dengan berbagai tujuan, antara lain, untuk pemenuhan hak-hak reproduksi dan promosi serta pencegahan sekaligus penanganan kesehatan reproduksi dan seksual. Demikian dikatakan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr. Sugiri Syarief, M.P.A., di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM, Jumat (26/6). Pernyataan tersebut disampaikan saat berlangsung kuliah tamu bertajuk “Program Kependudukan Keluarga Berencana, Tantangan dan Peluang”.

“Tujuan yang lain dengan program KB diharapkan akan mendorong peningkatan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi, dan anak,” ujarnya. Dijelaskan Sugiri, program KB mencakup seluruh siklus kehidupan, mulai bayi dalam kandungan sampai dengan usia lanjut. “Masalah KB tidak hanya menjadi urusan perempuan, bahkan program ini mengutamakan arus gender sehingga menjadi urusan laki-laki juga,” jelasnya. Dikatakan pula bahwa program KB dalam pelaksanaannya juga mempertimbangkan sosio kultural bangsa. Dengan demikian, di dalam setiap kebijakan yang dibuat program KB harus menyesuaikan dengan norma, budaya, agama, dan hak-hak asasi manusia. “Metoda yang digunakannya pun menyesuaikan perspektif klien, yaitu menghormati kepentingan klien di atas kepentingan provider dan kepentingan yang lainnya,” tandas Sugiri.

from: ugm.ac.id

Bagi Anda kaum musilimin yang masih ragu tentang “kehalalan” program KB, mungkin Anda dapat menggunakan cara di bawah ini, dimana tujuannya sama-sama mengatur jarak dan perencanaan kelahiran. Sepertinya banyak juga yang tidak tahu “cara” ini, karena sejak dulu hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi dan seks masih sangat tabu untuk dibicarakan.

Silakan baca dan simak ulasan mengenai cara KB yang satu ini.

Tentang Azl (Senggama Terputus)

Diasuh oleh : Usth. Ir. Ratu Erma Rahmayanti [Pengasuh Forum Mar’ah Shalihah Pusat Pengembangan Islam Bogor]

TANYA: Aslm.wr.wb. Ustadzah Ratu, saya mohon penjelasan tentang berazal bagi suami istri, boleh nggak dengan alasan membatasi anak demi kualitas, imtaqnya, bagaimana hukumnya. Mohon? saran. Trima kasih. Wass. [0818-057xxx]

JAWAB: âalaikumus salam wr. wb. Azal atau senggama terputus (coitus interuptus) adalah tindakan seorang suami – yang sedang menggauli istrinya – menarik alat kelaminnya pada saat spermanya akan keluar dan berupaya menumpahkannya di luar vagina istrinya.? Azal dalam pengertian tadi dibolehkan dalam Islam. Dalam hal ini terdapat riwayat dari âAtha yang berasal dari Jabir dan dikeluarkan oleh Imam Bukhari:

âKami pernah melakukan azal pada masa Rasulullah SAW, sementara pada saat itu al-Qurâan masih turun.â Jabir juga berkata:

âKami pernah melakukan azal pada masa Rasulullah SAW.? Hal itu disampaikan kemudian sampai kabarnya kepada beliau, dan Rasulullah tidak melarang kamiâ.

Nash ini merupakan pembenaran dari Nabi atas perbuatan sahabat, karena jika azal itu diharamkan tentulah Rasulullah tidak akan mendiamkan perbuatan sahabatnya itu. Nash lain yang menunjukkan hal ini adalah:

âSesungguhnya seorang laki-laki pernah menjumpai Rasulullah SAW seraya berkata, sebetulnya saya mempunyai seorang jariyah (budak wanita). Ia adalah pelayan kami sekaligus tukang menyiram kebun kurma kami. Saya sering menggaulinya, tetapi saya tidak suka jika sampai ia hamil. Mendengar itu kemudian Nabi SAW bersabda:

âJika engkau mau lakukanlah azal kepadanya, karena sesungguhnya akan sampai juga kepada wanita itu apa yang memang telah ditakdirkan oleh Allah baginya.â

Imam Muslim juga meriwayatkan hal yang sama bersumber dari Abu Saâid:

âKami pernah keluar bersama-sama Rasulullah SAW dalam perang Bani Mustholiq. Kami memperoleh tahanan dari kalangan orang Arab. Kami memiliki hasrat kepada para wanita, karena kami merasa berat hidup membujang, sementara kami menyukai azal. Oleh karena itu kami menanyakan hal ini kepada Rasulullah SAW. Beliau menjawab:

âMengapa kalian tidak melakukannya? Sebab sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan apa yang memang akan diciptakan-Nya sampai hari kiamat.â

Dengan demikian, secara mutlak azal dibolehkan apapun motifnya, termasuk diantaranya untuk mengatur jarak kelahiran anak atau perencanaan kelahiran.

from: gaulislam.com

Ingatlah, pendidikan dan kesejahteraan di negeri ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Saling mengingatkan adalah hal konkret yang bisa kita lakukan satu sama lain. Jangan ragu untuk berkonsultasi untuk mengatur jarak dan merencakan kelahiran di keluarga Anda. Seks dan reproduksi juga bukan lagi hal yang tabu untuk dibicarakan. Mari, menjadi bangsa yang cerdas dan berkualitas. Hidup Indonesia!!

Footer: dokumentasikanlah hidup Anda selalu.

Facebook Comments:

13 thoughts on “Mari Membentuk Keluarga Yang Cerdas dan Berkualitas

  1. asw. kalo tips mudah dari fitrah utk tidak banyak anak adalah….beliin tipi berwarna utk tiap2 keluarga.. 😛
    *berdasarkan hipotesanya, bahwa mereka yang punya banyak anak biasanya tidak punya tipi…***

    ” admin:
    hipotesis ini sepertinya benar, ka. bukti konkret adalah keluargaku, anaknya banyak, karena dulu belum ada tipi warna, jadi ya ga ada hiburan kayaknya. :mrgreen:

    *ayah, maafkan aku!*

  2. Hohoho, Pin menurutmu gimana peran anak bisa membantu meningkatkan kualitas keluarga?

    ” admin:
    bagaimana ya? kalau bisa ya belajar dari orang tuanya. kesalahan2 yang dirasa ada dalam diri ayah/ibu hendaknya tidak ditiru. misalnya diriku, ayahku kan punya banyak anak, ya kalau bisa aku jangan sampai kalah dong, harusnya aku sadar diri bahwa banyak anak di zaman sekarang tidaklah indah seperti yang dibayangkan, karena seringkali hak anak yang berupa pendidikan bukan lagi menjadi prioritas utama. semoga aku bisa melakukannya, wis. 😀

  3. Tipsnya menarik..
    bahasa yang lebih gaul lagi adalah “jangan sampe telat ngangkat” Hahaha!

    ” admin:
    hahahaha, kok gaul banget ya istilahnya? :mrgreen:

  4. Menurut saya memang KB jauh lebih banyak manfaatnya dibandingkan mudharatnya. Bukan hanya dilihat dari konteks ekonomi dan sosial keluarga tetapi juga dilihat dari cakupan yang lebih luas lagi yaitu konteks nasional…..

    ” admin:
    njenengan benar, pak. kalau begitu, mari kita bersama-sama menyebarluaskan dan mengkampanyekan program KB ini, agar kelahiran di negeri ini menjadi sedikit tertata dan teratur, agar bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera, agar setiap keluarga yang ada adalah keluarga yang cerdas dan berkualitas.

  5. sebenarnya memang KB penting, anakku dah 2, istriku pake pil, tapi 4 bulan ndak make,..akhirnya..strip 2 juga (nambah lagi)

    ” admin:
    kalau begitu, aku ucapkan selamat deh, mas. :mrgreen:

  6. pacar cukup dua laki perempuan sama saja.

    ” admin:
    duh, apa maksudnya ini, om? kata “pacar” tersebut maksudnya “anak” mungkin ya?

  7. Kontrolnya yg susah ketika detik2 kenikmatan menguasai otak, pikiran tidak terkontrol lagi. “Kriting- krting dah!” Ya kan?

    ” admin:
    kayane njenengan wis mulai saru kiye, jan! hehehe… 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *