Lagi-lagi aku melakukan perjalanan cukup jauh. Alhamdulillah, setidaknya aku memiliki waktu untuk refereshing sejenak dan sedikit melupakan tugas kuliah yang menumpuk. Ada yang berbeda dalam perjalanan kali ini, yaitu aku berangkat sebagai bagian dari tim, bukan personal. Entah mengapa perasaan ini masih ada, perasaan yang mengatakan bahwa aku “berjodoh” dengan Jakarta. Yah Jakarta, ibukota negeri ini, yang sudah sangat kumuh itu, walaupun banyak orang mengatakan bahwa kota tersebut sangatlah metropolitan. Hari Jumat kemarin, aku dan dua belas orang lainnya, berangkat dari Stasiun Tugu Jogja pukul 08.05 menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta. Ada acara seminar nasional HPA (Himpunan Peminat Aljabar) di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ada aku, Mas Zaki, Ningrum, dan Bu Indah di dalamnya, mungkin nama-nama tersebut yang sering aku tulis di blog ini.
Jumat kemarin aku tidak shalat Jumat seperti biasanya, karena sedang berada di dalam kereta. Semoga keadaanku sebagai musafir saat itu bisa sedikit meringankan kewajibanku sebagai laki-laki muslim. Sekitar pukul 17.00 aku dan teman-temanku sampai tempat tujuan dan langsung dijemput menuju hotel Syahida Inn, yang berada tidak jauh dari lokasi kampus UIN. Setelah makan malam bersama, sebagian besar dari kami langsung menuju kamar masing-masing dan beristirahat, mempersiapkan diri untuk acara seminar keesokan harinya. Berbeda dengan yang lainnya sepertinya, aku malah asyik berkutat dengan internet hingga larut malam, sehingga di hari Sabtunya hampir tiap 15 menit sekali aku menguap. ð
Setelah melakukan registrasi, acara seminar pun dibuka. Setelah itu dilakukan pembacaan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Keynote speaker I dalam acara ini adalah Dr. Hanni Garminia Yudhawisastra dari ITB dan Keynote Speaker II adalah Dr. Indah Emilia Wijayanti yang membawakan makalah berjudul “Pengajaran Teori Modul Sebagai Suatu Alat Memperkenalkan Penelitian di Bidang Matematika”. Kalau Anda tertarik untuk membacanya, silakan datang saja ke kosku untuk memfotokopinya. ð Setelah dua pemakalah ini mempresentasikan papernya, acara dilanjutkan dengan coffee break, dan dilanjutkan dengan pertunjukan sulap yang cukup menghibur para penonton.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan makalah dari Keynote Speaker III, yaitu Dr. Agus Salim yang berjudul “Sejarah dan Peran Aljabar pada Masa Kejayaan Islam serta Distingsinya dalam Konteks Integrasi Ilmu”. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan makalah oleh Keynote Speaker IV yaitu Abah Salma Alif Sampayya yang mempresentasikan keajaiaban-keajaiban Al-Quran melalui matematika, dan keajaiban bilangan prima 19 di dalamnya. Aku cukup dibuat kagum oleh pemakalah yang satu ini. Setelah itu acara dilanjutkan dengan istirahat, shalat dhuhur dan makan siang. Ini adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh sebagian pengunjung, karena keempat pemakalah tadi benar-benar membuat aku dan orang-orang di sekelilingku mengeluarkan banyak energi saat itu. Nah, setelah energiku terkumpul kembali, aku kembali mengantuk dan akhirnya tertidur. Eh salah, maksudku kembali bersemangat dan siap menuntut ilmu kembali.
Ternyata aku masuk dalam Kelas Parallel 1 yaitu kelompok Modul dan Kategori. Aku, Ningrum dan Mba Jeinn mensupport Mba Ayus yang membawakan hasil kerja kami beberapa waktu yang lalu. Mba Ayus menjadi pemakalah pertama dalam kelas ini. Setelah itu dilanjutkan dengan pemakalah kedua yaitu Pak Muhammad Ali Misri dari ITB yang mempresentasikan papernya yang berjudul âSubmodul Prima dalam Modul Perkalianâ. Waahh, ini kan skripsiku waktu aku kuliah S1 beberapa waktu yang lalu. Langsung saja aku bersemangat seketika. Sebagian besar materi yang dibacakan dalam paper ini sepertinya sudah cukup familiar di telingaku. Inti dari paper yang dibacakan beliau adalah bahwa jika M adalah R-modul perkalian maka M adalah R-modul Noetherian. Alhamdulillah aku berhasil mendapatkan nomor hape beliau, jadi aku bias langsung menghubunginya kalau butuh kawan untuk berdiskusi tentang materi ini kelak.
Aku merasa kelas kami adalah yang paling menarik. Terbukti dengan paling akhirnya kelas kami berakhir. Maksudku di saat kelas yang lain sudah selesai beraktvitas dan shalat ashar, kelasku malah masih asyik berdiskusi, karena para peserta di dalamnya cukup antusias dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pemakalah yang maju di depan. Secara keseluruhan, aku rasa jalannya diskusi di kelas kami sudah berjalan dengan baik.
Setelah selesai di kelas parallel 1, aku langsung shalat ashar karena hampir pukul 17.00 saat itu, dan kemudian aku dan beberapa teman yang lain, langsung menuju aula kembali setelah shalat tadi, karena acara sarasehan HPA dan penentuan pelaksanaan HPA 2011. Setelah berdiskusi cukup panjang, akhirnya diputuskan bahwa acara seminar HPA 2011 akan dilaksanakan di UNPAD Bandung. Dalam diskusi ini juga dimunculkan ide untuk pergantian pengurus, karena Bu Indah sudah menjadi coordinator HPA sebanyak tiga periode. âJangan sampai HPA ini warnanya Indah banget nantinyaâ, ujar Bu Indah.
Setelah acara sarasehan ini selesai, aku dan rombongan kembali ke hotel dan beristirahat. Sebagin dari kami ada yang memanfaatkan waktu ini untuk berjalan-jalan di mall Pondok Indah, ada juga yang menemui sanak kelauarga yang ada di Jakarta, dan aku? Yah, mungkin seperti yang Anda duga sebelumnya, bahwa aku menghabiskan malam itu bersama internet dan handphoneku. Tidak menarik, kan? Inilah aku. Hufftt⦠ð
Minggu pagi pukul 04.00 kami sudah berkumpul di lobi hotel untuk kembali ke Jogja. Sampai Stasiun Jatinegara sekitar pukul 05.15. Eh ternyata Reni datang ke stasiun hanya untuk melihat kepulangkanku ke Jogja. Aku sungguh dibuat terharu dibuatnya. Pukul 07.45 kalau tidak salah, keretaku beranjak perlahan meninggalkan stasiun itu menuju stasiun Tugu Jogja. Selamat tinggal Jakarta, selamat datang Jogja. Mungkin sekian catatan seminar nasional HPA (Himpunan Peminat Aljabar) tahun 2010 ini. Aku berharap di seminar HPA setelah ini aku dapat berkontribusi dan menyumbangkan ide atau paper yang bisa aku presentasikan di dalamnya. Cukup celotehku siang ini. Mari kita senantiasa berbagi pengalaman dan catatan perjalanan. Apa saja. Nuwun.
ipin.. koreksi, temen-temenmu itu bukan jalan-jalan ke mangga dua, tapi ke pondok indah mall..
btw, kayaknya ipin lebih terharu pas kusambut di senen deh daripada pas kuantar di jatinegara.
atau mungkin itu hanya perasaanku aja, ya.. π
“admin:
itu udah aku edt kok, ren. hehehe
hikkss, ga tahu lah ren, intinya aku terharu sekali… π
nais FR gan….
ditunggu oleh2 nya
“admin:
terima kasih, mas…
Berjodoh dengan Jakarta? Cie cie cie…mentang-mentang si Reni ada di Jakarta. Anyway busway terima kasih sudah bawa oleh-oleh dari Jakarta. Semoga seminarnya memberimu banyak ilmu Pin.
“admin:
hehehe, terima kasih Bud… π
Pin, menurutku kau memang berjodoh dg Jakarta… π
“admin:
amiin, mas. semoga demikian, mohon doanya selalu ya… π
I liked it. So much useful material. I read with great interest.
“admin:
thank you… π
Reni…? prikitiw!
“admin:
hehehehe