Manusia yang kecewa terhadap Anda akan memiliki beberapa reaksi terhadap Anda. Kemungkinan pertama adalah dia cuek pada Anda dan tidak peduli dengan apa yang Anda lakukan. Kemungkinan kedua dan mungkin yang terburuk adalah dia akan mempersulit Anda, tidak setuju dengan semua yang Anda ungkapkan, membantah argumen-argumen yang Anda keluarkan, senantiasa mencari celah untuk bisa menyalahkan Anda.
Tipe pertama tadi mungkin masih bisa Anda beri toleransi karena hidup Anda masih bisa berjalan tanpa orang tersebut. Namun tipe kedua ini yang akan menjadi mimpi buruk dalam hidup Anda. Padahal mungkin penyebab dari semua itu adalah hal sepele: Anda tidak setuju dengan pendapatnya. Namun jika ini hanyalah urusan antara Anda dan orang tersebut, aku yakin akan ada momen dimana Anda dan dia saling meminta maaf dan memaafkan.
Hidup ini memang gampang-gampang susah. Inginnya dijalani dengan baik, tanpa melanggar norma yang berlaku, dan dapat diterima oleh manusia lain yang juga hidup di sekitar kita. Namun ada kalanya keadaan tidaklah seperti yang kita inginkan. Dalam kondisi tertentu, dan ini sifatnya subjektif, kita mungkin tidak akan bisa menyetujui pendapat orang lain, walaupun pendapat tersebut sifatnya baik dan membangun kita pada dasarnya.
Ada banyak sekali kondisi yang memungkinkan pribadi kita untuk berseberangan pendapat dengan orang lain, misalnya latar belakang keluarga Anda, kondisi keuangan Anda, kondisi mental dan kejiwaan Anda, atau bahkan mungkin justru kondisi orang yang berseberangan dengan Anda tersebut. Bisa jadi, semuanya bisa jadi. Kita bisa mengambil contoh sederhana, misalnya dalam suatu forum rapat atau forum debat. Pada umumnya orang-orang di dalamnya hanya ingin tampak lebih pandai dan tampak menonjol dari yang lain. Sebagian besar orang tidak benar-benar mendengarkan Anda, yang mereka lakukan hanyalah mencari lubang dari setiap argumen Anda dan kemudian didebat. Begitulah aturan mainnya.
Namun, yang paling tidak bisa diterima adalah saat kondisi tersebut selain bersifat subjektif tetapi juga bersifat merugikan orang lain, bahkan mungkin orang banyak. Di sini sudah mulai ada banyak orang yang terlibat dengan masalah Anda. Yang tampak adalah sekarang Anda menjadi musuh banyak orang. Apapun yang Anda ucapkan akan dianggap salah, selalu saja ada pendapat yang menentang pendapat Anda. Mungkin hanya segelintir orang saja yang benar-benar mau mendengarkan Anda.
Kita juga bisa mengambil contoh riil dalam hal ini, misalnya kasusnya Mas Gayus yang beberapa waktu lalu mencuat di media massa negeri Indonesia ini. Yang kita tahu adalah dia bersalah, titik. Apapun argumennya, kita selalu bisa mencari argumen lain yang bisa digunakan untuk kembali membuatnya dinyatakan salah. Yah, memang beginilah hidup.
Anda mungkin bertanya dalam hati, “Iki si Ipin sakjane ngomong opo to?” Entahlah, aku hanya ingin menuliskan semua ini. Aku terjebak dalam situasi yang kurang lebih seperti di atas, hanya saja sebisa mungkin aku buat mbulet-mbulet. Mari kita terus berbagi cerita, walaupun mbulet-mbulet, apa saja. Nuwun.
Hadapi hidup dengan senyuman.. 🙂
Iki si Ipin sakjane ngomong opo to?
betul pakdhe…sakjane lingguhan sikek karo rodo ngejunk sithik